Sabtu, 26 November 2022

Isi Kandungan Q.S. Al - Muthaffifin ayat 1-17

 

Isi Kandungan Q.S. Al - Muthaffifin ayat 1-17

Isi Kandungan Q.S. Al- Muthaffifin ayat 1-17

surat ini adalah ancaman bagi mereka yang suka menipu dan mengambil hak orang lain, serta ancaman bagi orang-orang kafir yang suka mengejek dan menghina orang-orang beriman.

Ayat 1-6: Allah memulai surat dengan ancaman bagi orang–orang yang curang dalam timbangan dengan kalimat “wail” artinya celakalah, isyarat bahwa mereka akan mendapatkan azab yang pedih, yaitu orang-orang yang jika menerima takaran mereka minta ditambah tetapi jika mereka menimbang atau menakar mereka mengurangi takaran. Merekalah orang-orang yang curang dalam jual beli, mereka tidak beriman dengan adanya hari kiamat, hari kebangkitan, hari yang sangat dahsyat, hari pertanggungjawaban atas apa yang diperbuat. Mengurangi takaran atau timbangan meskipun sedikit tetapi diulang-ulang merupakan perbuatan yang sangat dimurkai Allah, karena merupakan perbuatan korupsi atau mengambil hak orang lain yang dicurangi.

Ayat 7-17: Allah menjelaskan bahwa catatan perbuatan orang-orang durhaka terdapat dalam daftar keburukan dan di simpan dalam buku khusus bernama “sijjin” (kumpulan buku-buku para    syetan dan orang-orang kafir). Mereka itulah yang mendustakan para rasul dan risalahnya.

Sifat-sifat Pendusta ada tiga:

a).  Mu’tad (melampaui batas dan melanggar hukum-hukum Allah).

b). Atsim (bergelimang dosa dengan mengonsumsi barang haram, berbicara bohong, mengkhianati amanah, dan lain sebagainya.

c). Jika dibacakan al-Qur’an, mereka mengatakan bahwa itu hanya dongeng orang-orang terdahulu,        bukan wahyu Allah SWT.

Selanjutnya Allah menjelaskan mengapa mereka mengejek al-Qur’an, antara lain karena banyaknya dosa yang menutup hati mereka sehingga mereka tidak mau menerima kebenaran dan kebaikan. Oleh sebab itu mereka jauh dari rahmat Allah sehingga kelak dilemparkan ke dalam api neraka yang paling bawah, dan dikatakan kepada mereka, “inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan“. 

 

Kandungan Surat Al An'am Ayat 152,

 

Kandungan Surat Al An'am Ayat 152,

Allah SWT memberikan 10 wasiat yang wajib dilakukan oleh setiap muslim dan muslimah. Hal ini tertuang pada surat Al An'am ayat 152.

Dengan turunnya ayat ini, setiap pemeluk agama Islam wajib berpegang teguh pada wasiat ini.

Selain membahas tentang hewan ternak, dalam surat Al An'am juga menjelaskan tentang 10 wasiat Allah yang harus ditunaikan oleh setiap muslim atau muslimah.

Hal ini tertuang dalam ayat 151-153.

Melansir Lite Quran, berikut bunyi surat Al An’am ayat 152 lengkap dengan tulisan latin beserta artinya:

ŁˆَŁ„َŲ§ ŲŖَŁ‚ْŲ±َŲØُŁˆْŲ§ Ł…َŲ§Ł„َ Ų§Ł„ْŁŠَŲŖِŁŠْŁ…ِ Ų§ِŁ„َّŲ§ ŲØِŲ§Ł„َّŲŖِŁŠْ Ł‡ِŁŠَ Ų§َŲ­ْŲ³َŁ†ُ Ų­َŲŖّٰŁ‰ ŁŠَŲØْŁ„ُŲŗَ Ų§َŲ“ُŲÆَّŁ‡ٗ ۚŁˆَŲ§َŁˆْŁُŁˆŲ§ Ų§Ł„ْŁƒَŁŠْŁ„َ ŁˆَŲ§Ł„ْŁ…ِŁŠْŲ²َŲ§Ł†َ ŲØِŲ§Ł„ْŁ‚ِŲ³ْŲ·ِۚ Ł„َŲ§ Ł†ُŁƒَŁ„ِّŁُ Ł†َŁْŲ³ًŲ§ Ų§ِŁ„َّŲ§ ŁˆُŲ³ْŲ¹َŁ‡َŲ§ۚ ŁˆَŲ§ِŲ°َŲ§ Ł‚ُŁ„ْŲŖُŁ…ْ ŁَŲ§Ų¹ْŲÆِŁ„ُŁˆْŲ§ ŁˆَŁ„َŁˆْ ŁƒَŲ§Ł†َ Ų°َŲ§ Ł‚ُŲ±ْŲØٰŁ‰ۚ ŁˆَŲØِŲ¹َŁ‡ْŲÆِ Ų§Ł„Ł„ّٰŁ‡ِ Ų§َŁˆْŁُŁˆْŲ§ۗ Ų°ٰŁ„ِŁƒُŁ…ْ ŁˆَŲµّٰŁ‰ŁƒُŁ…ْ ŲØِŁ‡ٖ Ł„َŲ¹َŁ„َّŁƒُŁ…ْ ŲŖَŲ°َŁƒَّŲ±ُŁˆْŁ†َۙ

Artinya: “Janganlah kamu mendekati (menggunakan) harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil.

Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, lakukanlah secara adil sekalipun dia kerabat(-mu). Penuhilah pula janji Allah. Demikian itu Dia perintahkan kepadamu agar kamu mengambil pelajaran.” (QS. Al An'am: 152)

Surat Al An'am ayat 151-153 dikenal sebagai Washaya ‘Arsy atau wasiat yang sepuluh.

Artinya, ayat tersebut berisi 10 wasiat Allah yang harus ditunaikan oleh setiap muslim atau muslimah.

Dalam ayat 151 menyebutkan tentang 5 wasiat yang pertama, yaitu:

  1. Tauhid dan larangan berbuat syirik atau mempersekutukan Allah
  2. Berbuat baik kepada orang tua
  3. Jangan membunuh anak-anak karena takut miskin
  4. Jangan mendekati kemaksiatan yang terlihat maupun tersembunyi
  5. Tidak membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah tanpa hak

Sedangkan surat Al An'am ayat 152 menyebutkan 4 wasiat selanjutnya. Berikut uraian lengkapnya:

1. Tidak Memakan Harta Anak Yatim

Siapa pun tidak boleh menggunakan dan memanfaatkan harta anak yatim untuk tujuan yang tidak berhubungan dengan mereka.

Kecuali kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan dan memelihara harta anak yatim.

Kegiatan tersebut dapat berupa menginvestasikan hartanya atau dengan menjaga agar hartanya tetap utuh.

imaksud pun bukan dilihat dari usianya saja, lho Moms.

Akan tetapi, dilihat juga dari kematangan emosi serta tanggung jawab untuk mengembangkan dan memelihara harta yang ia punya.

Baca Juga: 7 Keutamaan Surat Al Kahfi, Insya Allah Diampuni Dosa dan Mendapatkan Sakinah dalam Keluarga

2. Sempurnakanlah Takaran dan Timbangan dengan Adil

Maksud dari wasiat ini adalah tidak merekayasa timbangan.

Kaum muslimin tidak boleh mengurangi atau menambah hasil dari timbangan dalam bentuk apa pun.

Namun, menimbang dengan ketepatan 100% memang cukup sulit.

Maka, jika ada kelebihan atau kekurangan sedikit tanpa adanya unsur penipuan, pembeli dan penjual harus sepakat untuk merelakannya.

3. Berlaku Adil dalam Ucapan

Apabila berbicara, seperti saat bersaksi atau memutuskan hukum terhadap seseorang, berbicaralah dengan adil dan jujur.

Berlaku adil dalam ucapan pun bukan hanya kepada keluarga atau kerabat dekat, namun juga untuk orang lain bahkan kepada orang kafir sekalipun.

Keadilan dalam hukum tidak boleh dipengaruhi oleh kasih sayang terhadap keluarga atau perasaan lainnya.

Keadilan dan kebenaran harus ditegakkan di atas segalanya.

Semua itu dilakukan agar masyarakat dapat hidup dengan tenang, damai, dan tenteram.

Hal ini pun tertuang dalam firman Allah:

ŁŠٰٓŲ§َŁŠُّŁ‡َŲ§ Ų§Ł„َّŲ°ِŁŠْŁ†َ Ų§ٰŁ…َŁ†ُŁˆْŲ§ ŁƒُŁˆْŁ†ُŁˆْŲ§ Ł‚َŁˆَّŲ§Ł…ِŁŠْŁ†َ Ł„ِŁ„ّٰŁ‡ِ Ų“ُŁ‡َŲÆَŲ§ۤŲ”َ ŲØِŲ§Ł„ْŁ‚ِŲ³ْŲ·ِۖ ŁˆَŁ„َŲ§ ŁŠَŲ¬ْŲ±ِŁ…َŁ†َّŁƒُŁ…ْ Ų“َŁ†َŲ§ٰŁ†ُ Ł‚َŁˆْŁ…ٍ Ų¹َŁ„ٰٓŁ‰ Ų§َŁ„َّŲ§ ŲŖَŲ¹ْŲÆِŁ„ُŁˆْŲ§ ۗŲ§ِŲ¹ْŲÆِŁ„ُŁˆْŲ§ۗ Ł‡ُŁˆَ Ų§َŁ‚ْŲ±َŲØُ Ł„ِŁ„ŲŖَّŁ‚ْŁˆٰŁ‰ۖ ŁˆَŲ§ŲŖَّŁ‚ُŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„ّٰŁ‡َ ۗŲ§ِŁ†َّ Ų§Ł„Ł„ّٰŁ‡َ Ų®َŲØِŁŠْŲ±ٌۢ ŲØِŁ…َŲ§ ŲŖَŲ¹ْŁ…َŁ„ُŁˆْŁ†َ

(Yā ayyuhal-lażīna āmanÅ« kÅ«nÅ« qawwāmÄ«na lillāhi syuhadā'a bil-qisį¹­i wa lā yajrimannakum syana'ānu qamin ‘alā allā ta‘dilÅ«, i‘dilÅ«, huwa aqrabu lit-taqwā wattaqullāh(a), innallāha khabÄ«rum bimā ta‘malÅ«n(a))

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Maidah: 8)

Baca Juga: 114 Daftar Surat Alquran dan Artinya serta Keutamaan Membaca Alquran yang Wajib Dipahami

4. Memenuhi Janji kepada Allah

Janji kepada Allah di sini adalah janji untuk mematuhi ketentuan yang telah digariskan oleh-Nya, baik dalam bidang ibadah ataupun yang lainnya.

Hal ini diwujudkan dengan melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Seperti yang diterangkan dalam firman Allah:

…ŁˆَŲ¹َŲÆَ Ų§Ł„Ł„ّٰŁ‡ُ Ų§Ł„َّŲ°ِŁŠْŁ†َ Ų§ٰŁ…َŁ†ُŁˆْŲ§ ŁˆَŲ¹َŁ…ِŁ„ُŁˆŲ§ Ų§Ł„ŲµّٰŁ„ِŲ­ٰŲŖِ Ł…ِŁ†ْŁ‡ُŁ…ْ Ł…َّŲŗْŁِŲ±َŲ©ً ŁˆَّŲ§َŲ¬ْŲ±ًŲ§ Ų¹َŲøِŁŠْŁ…ًŲ§ ࣖ

(Wa‘adallāhul-lażīna āmanÅ« wa ‘amiluį¹£-į¹£Äliįø„āti minhum magfirataw wa ajran ‘aįŗ“Ä«mā(n))

Artinya: “Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Fath: 29)

Memenuhi janji ini akan mendatangkan banyak kebaikan bagi manusia, di antaranya adalah ampunan dan pahala yang besar.

Demikian juga dengan janji yang dibuat dengan orang lain.

Semua janji yang telah dibuat wajib dipenuhi dan haram untuk dibatalkan.

Itulah pembahasan mengenai Surat Al An'am ayat 152 yang perlu dipahami. Dengan mempelajari arti dari ayat ini, semoga kita semua menjadi seorang muslim yang taat. Aamiin.

Cara Menyusun Naskah Lakon

 

Cara Menyusun Naskah Lakon

Penyusunan naskah lakon merupakan penuangan ide cerita ke dalam alur cerita dan susunan lakon. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lakon adalah peristiwa atau karangan yang disampaikan kembali dengan tindakan melalui benda perantara hidup (manusia) atau suatu benda (boneka, wayang) sebagai pemainnya.
Penyusunan naskah lakon dibuat berdasarkan apa yang dilihat, dialami, dan dibaca atau diceritakan kepada seseorang oleh orang lain. Lantas, apa saja hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan naskah lakon? Untuk memahaminya, simak penjelasan di bawah ini.

Penyusunan Naskah Lakon

Menyadur dari buku Seni Teater Jilid II oleh Eko Santosa, dkk., langkah-langkah di bawah ini dapat dijadikan acuan untuk penyusunan naskah lakon.
1. Menentukan tema
Tema merupakan ide cerita yang akan disampaikan oleh pengarang kepada penonton.
2. Menentukan persoalan
Persoalan atau konflik merupakan inti dari suatu naskah lakon. Titik awal konflik harus diciptakan dan disesuaikan dengan tema yang ditentukan.
3. Membuat sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita dari awal hingga akhir. Sinopsis digunakan dalam proses menulis lakon agar alur cerita tidak melebar.
4. Menentukan kerangka cerita
Kerangka ini membagi jalan cerita mulai dari pemaparan, konflik, klimaks, hingga penyelesaian. Dengan kerangka cerita penulis akan mempunyai batasan yang jelas, sehingga cerita tidak bertele-tele.
5. Menentukan protagonis
Dengan menentukan tokoh protagonis, maka tokoh lainnya mudah ditemukan. Misalnya, mengenai sifat licik, tokoh protagonis dapat diwujudkan sebagi orang yang rajin dan jujur. Semakin detail sifat atau karakter protagonis, semakin jelas karakter tokoh antagonis.
6. Menentukan cara penyelesaian
Dalam beberapa lakon ada cerita yang diakhiri dengan baik dan ada pula yang diakhiri secara tergesa-gesa. Penonton lebih suka akhir cerita yang mengesankan. Oleh karena itu tentukan akhir cerita dengan baik, logis, dan tidak tergesa-gesa.
7. Menulis
Bila semua hal di atas telah disiapkan, proses berikutnya adalah menulis.

Jenis-jenis Lakon

Berikut adalah jenis lakon yang dikutip dari Seni Teater Jilid II oleh Eko Santosa, dkk.
1. Drama
Drama merupakan salah satu jenis lakon serius yang berisi segala rangkaian peristiwa yang nampak hidup, mengandung emosi, konflik, daya tarik memikat, dan akhir yang mencolok. Contoh lakon-lakon drama adalah Hedda Gabler, Musuh Masyarakat, Boneka Mainan, Tiang-Tiang Masyarakat, dan lainnya.
2. Tragedi
Lakon tragedi menurut Aristoteles adalah lakon yang isinya meniru aksi seorang tokoh besar menggunakan bahasa yang menyenangkan agar para penonton merasa belas kasih dan ngeri. Tokoh dalam lakon tragedi biasanya tokoh terpandang, seperti raja, kesatria, atau tokoh yang memiliki pengaruh di masyarakat.
3. Komedi
Lakon komedi menyajikan kelemahan sifat manusia dengan cara yang lucu, sehingga para penonton lebih menghayati kenyataan hidupnya. Lakon komedi harus mampu membuka mata penonton kepada realita kehidupan sehari-hari yang lebih dalam. Tokoh lakon komedi adalah orang-orang yang lemah, tertindas, bodoh, dan lugu.
4. Satir
Lakon satir ini mengemas kebodohan, perlakuan kejam, kelemahan seseorang untuk mengecam, mengejek bahkan menertawakan suatu keadaan dengan maksud membawa sebuah perbaikan. Tujuannya tidak hanya sebagai humor biasa, tetapi bisa sebagai kritik terhadap seseorang atau kelompok masyarakat dengan cara yang cerdik.
5. Melodrama
Lakon ini membahas suka duka kehidupan dengan cara yang menimbulkan rasa haru kepada penonton. Tokoh pada melodrama adalah tokoh biasa dan tidak ternama serta bersifat stereotip. Bila seorang tokoh jahat, seterusnya akan jahat dan tidak ada sisi baiknya.

Dasar Pemeranan Teater Modern

 Dasar Pemeranan Teater Modern

er Nontradisional (teater modern) merupakan jenis teater yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Sumber cerita teater modern ini berasal dari kejadian sehari-hari. Teater modern memiliki beberapa unsur pemeranan seperti lakon, penokohan dan perwatakan, unsur tubuh, unsur suara, unsur penghayatan, unsur ruang, unsur kostum, unsur properti, dan unsur musikal. Salah satu unsur dalam teater yang akan dijelaskan dalam tulisan ini adalah unsur pemeran dalam teater modern.


Pemeran sebagai elemen penting dalam sebuah pementasan seharusnya dapat menguasai tubuh, emosi, dan intelektualnya. Penguasaan tubuh sangat erat dengan olah tubuh yaitu bagaimana mendayagunakan organ tubuh untuk mencapai kekuatan, kelenturan, ketahanan, dan keterampilan tubuh sehingga mampu menciptakan setiap gerakan yang dibutuhkan dalam pementasan. Latihan olah tubuh ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu peregangan atau pemanasan, inti, dan pendinginan.

A. Latihan Olah Tubuh
Olah tubuh (bisa juga dikatakan senam), sangat perlu dilakukan sebelum kita mengadakan latihan atau pementasan. Dengan berolah tubuh kita akan, mendapat keadaaan atau kondisi tubuh yang maksimal. Selain itu olah tubuh juga mempunyai tujuan melatih atau melemaskan otot‑otot kita supaya elastis, lentur, luwes dan supaya tidak ada bagian‑bagian tubuh kita yang kaku selama latihan-latihan nanti.

1. Latihan pemanasan
Pemanasan atau pergangan (warn-up) yaitu gerakan bagian tubuh yang bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot secara bertahap.

Latihan Leher.
  1. Miringkan kepala ke bahu kiri dan tahan selama 8 hitungan.
  2. Miringkan kepala ke bahu kanan dan tahan sampai 8 hitungan.
  3. Tengokkan kepala ke bahu kiri dan tahan selama 8 hitungan.
  4. Miringkan kepala ke bahu kanan dan tahan sampai 8 hitungan.
  5. Tundukan kepala dan dagu menyentuh dada dan tahan selama 8 hitungan
  6. Dongakkan kepala ke atas dan tahan selama 8 hitungan.

Latihan jari dan pergelangan
  1. Tautkan jari tangan kiri dan kanan, putar telapak tangan menjauhi tubuh, luruskan lengan dan regangkan selama 8 hitungan.
  2. Tekan telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan regangkan, pertahankan selama 8 hitungan.
  3. Tekan telapak tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan regangkan pergelangan tangan, pertahankan selama 8 hitungan.
  4. Tekan punggung tangan kiri dengan tangan kanan dan regangkan pergelangan tangan dan pertahankan selama 8 hitungan.
  5. Tekan punggung tangan kanan dengan tangan kiri dan regangkan pergelangan tangan dan pertahankan selama 8 hitungan.

Latihan siku
  1. Flek siku dengan tangan kiri memegang pegelangan tangan kanan dan melipat tangan kanan sampai jari tangan kanan menyentuh pundak, pertahankan sampai 8 hitungan. Lakukan bergantian dengan tangan kanan yang memegang pergelangan tangan kiri.
  2. Ekstensi siku dengan cara menjulurkan tangan kanan ke depan lurus dan tangan kiri menyangga siku tangan kanan, pertahan kan selama 8 hitungan. Lakukan bergantian dengan tangan kiri.

Latihan bahu
  1. Silangkan lengan-lengan di depan tubuh dan genggamlah bahu yang berlawanan selama 8 hitungan,
  2. Letakkan siku kanan di belakang kepala dan gunakan tangan kiri untuk membuat topangan regangan, pertahankan selama 8 hitungan dan lakukan bergantian.
  3. Letakkan satu tangan diatas kepala dan di belakang punggung. Cobalah untuk mempertemukan jari-jari tangan, buatlah regangan dan tahan selama 8 hitungan dan lakukan secara bergantian.
Latihan Tubuh
  1. Tangan-tangan di pinggang dan bengkokkan badan ke samping kanan, tahan selama 8 hitungan. Dilanjutkan ke samping kiri dan tahan selama 8 hitungan, ke belakang tahan selama 8 hitungan, dan ke depan selama 8 hirungan.
  2. Kedua tangan berjabatan (kedua telapak rapat) dan lengan-lengan di atas kepala, bengkokkan ke samping kanan, dilanjutkan ke samping kiri dengan hitungan sama yaitu 8, dan lakukan sebanyak dua kali.

Latihan Tungkai Kaki dan Punggung
  1. Berdiri dan buka kaki sejauh kurang lebis 100 cm, capailah tungkai kaki kanan, tahan selama 8 hitungan, lakukan secara bergantian dengan mencapai tungkai kaki kiri. 
  2. Berdiri dan buka kaki sejauh 100 cm, capailah bagian tengah dengan membungkukkan badan ke depan, tahan selama 8 hitungan.

Latihan Pergelangan Kaki
  1. Fleksikan pergelangan kaki, gunakan kedua tangan untuk memberikan tekanan regangan, tahan selama 8 hitungan.
  2. Ekstensikan pergelangan kaki, gunakan kedua tangan untuk melemaskan, tahan selama 8 hitungan.
  3. Felksikan lutut kanan, gunakan kedua tangan untuk menarik lutut ke dada dan tahan selama 8 hitungan.
  4. Ekstensikan lutut kanan dan tahan selama 8 hitungan.
  5. Lakukan ponit 3 dan 4 pada lutut kiri.

2. Inti
Olah tubuh inti merupakan rangkaian pokok dari gerakan yang akan dilatih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Tulang belakang seorang pemeran memiliki kedudukan yang sangat penting karena pose tubuh yang diciptakan oleh pemeran bergantung pada kelenturan tulang belakangnya.


Cembung, cekung, dan Datar Tulang Belakang

  1. Bertopang tangan dan lutut di atas lantai dan bungkukan punggung Anda. Bengkokkan tulang ekor Anda turun dan ke dalam, bulatkan tulang punggung dibagian dada dan bahu serta turunkan kepala dan leher Anda. Bentuklah punggung Anda ke dalam posisi secembung-cembungnya.
  2. Angkat bagian tulang ekor Anda, kosongkan tulang punggung bagian dada dan bahu, dan tegakkan leher serta kepala Anda. Bentuklah punggung Anda ke dalam posisi secekung-cekungnya.
  3. Turunkan pinggul, luruskan tulang punggung bagian dada dan bahu sehingga membentuk garis lurus dan tulang ekor. Turunkan leher secukupnya agar berada dalam satu garis lurus dengan tulang punggung dibagian bahu. Lakukan latihan tersebut dalam tempo yang lambat pada tahap permulaan, dan yang terpenting adalah Anda dapat merasakan ruas demi ruas tulang punggung. Setelah Anda dapat merasakan dengan betul, tingktkan kecepatannya secara bertahap melambat kembali sampai diam.


Menggulung dan Melepas

  1. Berdiri dengan dua kaki direnggangkan, turunkan pinggul dan merendahkan sampai jongkok dengan bertumpu kekuatan daya dukung lutut.
  2. Bungkukan tubuh bagian atas, tarik tulang ekor masuk ke arah dalam lalu pelan-pelan duduklah di lantai.
  3. Luruskan kedua kaki dan gerakkan tulang punggung sehingga seluruh punggung terletak di lantai dengan tenang.
  4. Gulung seluruh tulang punggung ke depan mulai dari kepala, leher, tulang punggung dan tulang ekor sehingga membungkuk di atas kaki dan regangkan kepala.
  5. Pelan-pelan berdiri sampai tegak dan mulai jalan dalam gaya lamban.
  6. Ulangi latihan ini sampai dapat merasakan fungsi ruas-ruas tulang belakang.


Ayunan Bandul Tubuh Atas

  1. Berdiri denganposisi melangkah dan angkatlah kedua lengan tinggi di atas kepala.
  2. Bengkokkan bagian tubuh atas lurus sehingga membentuk sudut yang tepat dengan kaki Anda. Rasakan ketegangan karena tetap mempertahankan melurusnya tulang punggung pada posisi ini.
  3. Lutut dibengkokkan sedikit dan biarkan tubuh bagian atas terjatuh memberat dari bagian tengah tulang punggung dan kemudian ayunkan mendekati dan menjauhi kaki.
  4. Lengan-lengan harus mengikuti tubuh bagian atas dan ikut mengayun maju dan mundur. Jangan naikkan tubuh bagian atas. Ayunan ini akan mampu menaikkan tulang punggung hanya sejauh sudut membengkoknya yang tepat dari ayunan itu bermula.
  5. Panjang ayunan harus tetap sama dan harus mampu membulat dan meluruskan tulang punggung. Membulat, ketika batang tubuh bagian atas menjauh dan melurus, ketika tulang punggung mengayun ke depan dan menjauh kalau kedua tangan berada di belakang. Membulat lagi ketika batang tubuh bagian atasjatuh lagi dan melurus ketika tulang punggung mengayun ke luar dan menjauh lagi ketika kedua lengan bedada di depan.


3. Pendinginan

Pendinginan atau peredaan (warm-down) yaitu rangkaian pendek gerakan latihan yang bertujuan untuk mempertahankan penambahan sirkulasi yang ringan dan menggunakan kehangatan tubuh dan memberi kesempatan otot-otot untuk mengambil manfaat latihan.
  1. Berdiri tegak kaki dibuka sekitar 60 cm, badan condong ke kiri. Kaki kanan lurus dan kaki kiri agak ditekuk ke bawah, tangan kanan lurus ke atas di samping kepala dan tangan kiri ditempelkan pada paha kiri, tahan selama 8 hitungan. Lakukan kembali dengan badan posisi condong ke kanan.
  2. Posisi berdiri masih sama tetapi badan tegak di tengah dan dua lengan direntangkan ke kiri dan kanan lurus dengan bahu, kaki agak ditekuk ke bawah dan lakukan gerakan ke atas dan ke bawah, lakukan selama delapan hitungan.
  3. Posisi berdiri masih sama, kedua tangan lurus ke atas kepala dan condongkan badan ke kiri dan tahan selama delapan hitungan. Ganti badan condong ke kanan tahan selama delapan hitungan.
  4. Posisi berdiri masih sama, silangkan tangan kanan sejajar bahu di depan dada ke arah kiri dan tangan kiri membantu peregangan tepat pada siku, tahan selama delapan hitungan.
  5. Posisi berdiri masih sama, tangan kanan lurus ke atas di samping kepala dan tangan kiri menekan kepala ke arah kiri, tahan sampai delapan hitungan. Ganti tangan kiri lurus dan tangan kanan menekan kepala ke arahh kanan dengan hitungan yang sama.
  6. Posisi berdiri masih sama, langkahkan kaki kanan ke belakang, lutut kanan ditekuk sorong kanan, kaki kiri bertumpu pada tumit, badan condong ke depan, kedua telapak tangan menempel di atas kedua paha dan ayunkan ke bawah sampai delapan hitungan. Ganti dengan kaki kiri ke belakang dengan hitungan yang sama.
  7. Posisi berdiri masih sama, tangan di samping badan, mulai tangan diangkat lurus ke atas kepala sambil menghirup udara dalam empat hitungan dan menurunkan tangan sambil menghembuskan napas dalam empat hitungan. Lakukan gerakan yang terakhir dibarengi dengan menutup kaki.
pemanasan

B. Olah Suara
1. Persiapan Latihan Olah Vokal

Pernapasan Dada

Ciri pernapasan dada adalah pada waktu kita menghirup udara maka rangka dada terbesar bergerak membesar akibat dari rongga dada yang terisi udara yang banyak.

Pernapasan Perut

  1. Ciri pernapasan perut adalah pada saat kita menghirup udara rongga perut akan membesar dan mengeras karena terisi udara. Pernapasan ini juga ditandai dengan naik turnnya sekat diafragma yang terdapat diantara dada dan rongga perut.
  2. Posisi berdiri tegak, tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga perut, tahan, hembuskan, dan lakukan latihan selama delapan kali perulangan.
  3. Posisi berdiri tegak, tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga perut, tahan, hembuskan, sambil berdesis, dan lakukan latihan selama delapan kali perulangan.
  4. Posisi berdiri tegak, tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga perut, tahan, hembuskan, sambil membunyikan huruf vokal, dan lakukan latihan selama delapan kali perulangan.


Pernapasan Diafragma

  1. Dalam pernapasan rongga dada pernapasan diarahkan antara rongga dada dan rongga perut. Ciri pernapasan diafragma adalah otot-otot perut yang disbut sekat diafragma akan meragang, dan otot-otot bagian samping bagian pinggang akan mengembang ketika menghirup udara. Pernapasan daifragma merupakan gabungan antara pernapasan dada dan pernapasan perut.
  2. Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, hembuskan. Lakukan latihan sebayak delapan kali pengulangan.
  3. Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, hembuskan sambil mendesis. Lakukan latihan sebayak delapan kali pengulangan.
  4. Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, hembuskan sambil membunyikan huru fokal. Lakukan latihan sebayak delapan kali pengulangan.


Senam Lidah

  1. Lidah dijulurkan sejauh mungkin, tahan dan tarik sedalam mungkin.
  2. Lidah dijulurkan arahkan ke kanan dan kekiri secara bergantian.
  3. Lidah dijulurkan dan putar searah jarum jam dan kebalikannya.
  4. Bibir dikatupkan, rahang diturunkan dan lidah diputar di dalam mulut searah jarum jam dan sebaliknya.
  5. Lidah di tahan di gigi seri, terus hentakkan.
  6. Membunyikan suara err..., errrr berulang kali untuk melemaskan lidah.
  7. Ucapkan dengan cepat fud, fud, fud, dah , lakukan latihan ini berulang kali.


Senam Rahang Bawah

  1. Gerakan rahang bawah dengan cara membuka dan menutup.
  2. Gerakan rahang bawah kek kiri dan kanan secara bergantian.
  3. Gerakan rahang bawah melingkar sesuai dengan arah jarum jam dan ke arah sebaliknya.
  4. Ucapkan dengan riang, ceria, gembira dan rileks, da..., da..., da...kemudian la..., la...., la.... Latihan ini bisa dengan huruf konsonan yang lain yang digabung dengan vokal a.


Latihan Tenggorokan

  1. Ucapkan lo.., la..., le..., la..., lo...- lo..., la..., le..., la..., lo. Lakukan latihan dengan santai, semakin lama semakin keras tetapi tenggorokan jangan tegang.
  2. Nyanyikan dengan tenggorokan tetap terbuka la.., la.., la..., laf,la.., la.., la..., los,la.., la.., la..., los.


2. Latihan Teknik Olah Vokal
Berbisik

  1. Lafalkan huruf vokal tanpa mengeluarkan suara.
  2. Lafalkan huruf c, d, l, n, r, s, t tanpa mengeluarkan suara. Latihan ini berfungsi untuk melenturkan lidah.
  3. Lafalkan konsonan dengan tanpa mengeluarkan suara,
  4. Lafalkan kata dan kalimat pendek tanpa mengeluarkan suara. Latihan ini diutamakan pengejaan setiap suku kata, baik dalam kata maupun kalimat.


Bergumam

  1. Tarik napas, tahan, dan hembuskan dengan cara bergumam, fokus gumaman ini pada rongga dada. Rasakan getaran pada rongga dada pada waktu bergumam.
  2. Tarik napas, tahan, dan hembuskan dengan cara bergumam, fokus gumaman ini pada batang tenggorokan. Rasakan getaran pada batang tenggorokan pada waktu bergumam.
  3. Tarik napas, tahan, dan hembuskan dengan cara sambil bersenandung, fokus gumaman ini pada rongga hidung pada waktu bergumam biasanya ujung hidung akan terasa gatal.


Bersenandung

  1. Tarik napas, tahan, dan hembuskan sambil bersenandung. Lakukan katihan mulai dari nada rendah sampai nada yang tinggi. Misalnya dengan suku kata na disenandungkan sesuai dengan tangga nada. Lakukan berulang selama delapan kali.
  2. Tarik napas, tahan, hembuskan sambil bersenandung dengan tidak sesuai tangga nada.


3. Latihan Artikulasi

Artikulasi adalah hubungan antara apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya, karena artikulasi adalah satu ekspresi gestur yang kompleks. Latihan artikulasi adalah latihan tentang kejelasan bunyi suara yang dikeluarkan oleh organ produksi suara. Bunyi suara yang kita kenal diantaranya adalah bunyi suara nasal (di rongga hidung), bunyi suara oral (di rongga mulut). Berikut ini cara berlatih artikulasi.


Latihan bunyi suara Nasal

  1. Tarik napas dan hembuskan sambil melaafalkan huruf m, n, y, dan ng.
  2. Lakukan latihan melafalkan tersebut sampai menemukan cara mengucapkan yang benar.

Latihan Bunyi Suara Oral
  1. Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf vokal terputus-putus dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.
  2. Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf vokal dengan cara menyambung dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.
  3. Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf diftong ( au, ia, ua dan lain-lain) terputus-putus dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.
  4. Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf konsonan (b, c, d, f, g dan seterusnya) dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.
  5. Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf konsonan (k, t, b, dan seterusnya) dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.

Latihan Diksi
  1. Latihan dengan membedakan huruf p dengan b, t dengan d dan k dengan g.
  2. Latihan membedakan huruf p, b, t, d, k, dan g dengan cara mengkombinasikan.
  3. Latihan ini dilakukan dengan cara menggabungkan huruf-huruf tersebut di atas dengan huruf vokal. Misalnya pa dengan ba, ta dengan da, dan ki dengan gi dan seterusnya.
  4. Latihan diteruskan dengan bentuk kata misalnya : Apabila, Begitu, Menyambut, Perpustakaan, Kudengar, dan Luput.
  5. Cari kata-kata lainya yang mengandung huruf P, B, T, D, K, dan G.

Intonasi
Jeda pemenggalan kalimat
  1. Susunlah kalimat pendek dan ucapkan, misalnya berapa lama saya harus menunggu.
  2. Ucapkan kalimat tersebut tapi gunakan jeda antara kata lama dan saya.
  3. Susunlah kalimat pendek lainya dan gunakan sebagai latihan jeda.

Tempo (cepat lambatnya ucapan)
  1. Susunlah kalimat pendek dan ucapkan misalnya Siapa bilang itu tidak bisa....dilakukan.
  2. Ucapkan kalimat tersebut, dan ketika mengucapkan kata dilakukan ucapkan dengan cara dieja per suku kata.
  3. Lakukan latihan dengan kalimat yang lain dan tentukan kata yang akan dieja.

C. Olah Rasa
1. Latihan Konsentrasi Panca Indera
Konsentrasi berarti memusatkan perhatian pada sesuatu, makin menarik perhatian tersebut, maka makin sanggup ia memusatkan perhatian. Pusat perhatian seorang pemeran adalah sukma atau jiwa peran yang kita mainkan. Tujuan dari konsentrasi adalah untuk mencapai kondisi kontrol mental maupun fisik di atas panggung. Untuk melatih konsentrasi dapat dilakukan latihan dengan cara sebagai berikut.

Indera penglihat
  1. Amati benda secara intensif, dan deskripsikan pamgamatan Anda kepada peserta lain.
  2. Lakukan dengan  suasana yang santai dan presentasikan sesuai dengan gaya anda.
  3. Latihan diteruskan dengan mengamati sekumpulan benda.
  4. Deskripsikan hasil pengamatan tersebut termasuk yang menjadi ciri khas dari objek pengamatan Anda.
  5. Dalam latihan ini diusahakan dilakukan dengan pengamatan yang sangat jeli dan dalam suasana santai.

Indera pencium
  1. Konsentrasilah pada bau yang paling menyengat dan dekat dengan tubuh kita (latihan diusahakan betul-bentul membaui bukan menghayalkan atau berimajinasi tentang bau).
  2. Kalau sudah mendapatkan bau tersebut, kemudian simpan dalam ingatan kit.
  3. Latihan dilanjutkan dengan menambahkan jarak dari sumber bau. kemudian dipresentasikan sesuai dengan gaya dan cara masing-masing.
  4. Latihan indera penciuman ini juga bisa dilakukan dengan membedakan bermacam-macam bau.

Indera Pendengar
  1. Konsentrasilah pada sumber suara yang paling lemah dan dekat dengan kita (latihan ini benar-benar mendengar bukan mengkhayal atau berimajinasi).
  2. Kalau sudah mendapat bunyi tersebut, simpan dalam ingatan kita. Dlanjutkan dengan menambah jarak dari sumber bunyi tersebut. Pada bagian akhir presentasikan kepada yang lain sesuai dengan gayanya masing-masing.
  3. Latihan mendengar ini bisa dilakukan dengan membedakan bermacam-macam sumber bunyi dan dari apa sumber bunyi tersebut. Misalnya berasal dari logam, kayu, batu, membran, dan lain-lain.

Indera Pengecap
  1. Latihan ini menggunakan stimulus berbagai macam rasa, coba rasakan berbagai macam rasa yang ada dan ukur kadar rasa tersebut. Jika rasa itu asin, rasakan rasa asin tersebut sampai dan sampai sberapa kadar rasa tersebut.
  2. Latihan ini dititikberatkan pada sensasi tentang rasa individu bukan tentang rasa kolektif, karena kadar tentang rasa bersifat individual.
  3. Simpan pengalaman tentang rasa tersebut dan jadikan pengalaman batin, karena dengan konsentrase dibarengi dengan ingatan batin akan dapat diekspresikan tentang rasa tersebut meskipun tanpa ada rasa yang dikecap.

Indera Perasa atau Peraba
  1. Latihan ini difokuskan pada membedakan rasa yang tersentuh oleh kulit. Latihan bisa dilakukan dengan cara membedakan rasa kasar dan halus, panas dan dingin, keras dan lembek, dan lain-lain.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates